Langsung ke konten utama
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN 
PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU 

DAFTAR ISTILAH 

Analisis Bisnis : Seperangkat tugas dan teknik yang digunakan untuk bekerja
sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk
memahami struktur, kebijakan, dan operasi dari suatu
organisasi, dan merekomendasikan solusi yang memungkinkan
organisasi untuk mencapai
Barang : Benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain
yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Distributor : Kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat
dibutuhkan).
Produk : Barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan dan dapat
memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.
Jasa : Suatu barang yang tidak berwujud, tetapi dapat memberikan
kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Karakteristik Produk : Suatu pola yang akan menentukan suatu produk layak untuk di
konsumsi atau tidak.
Kewirausahaan : Semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Komersialisasi : Sebuah proses di mana pemasar melakukan produksi skala
penuh, menetapkan harga, membangun jaringan distribusi, dan
membuat rencana promosi akhir untuk memperkenalkan produk
di semua pasar.
Pasar sasaran : Bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk
dimasuki perusahaan kita.
Positioning :Tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu yang bisa
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
diingatan konsumen (merancang suatu produk yang
menciptakan kesan tertentu di benak konsumen).
Pengembangan Produk : Upaya perusahaan untuk senantiasa menciptakan, produk-
produk baru serta memperbaiki atau memodifikasi produk-produk
lamanya agar dapat selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera
konsumen.
Prototip : Model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh
Produk Kreatif : Sebuah produk yang telah mendapat perlakuan/modifikasi sehingga
menjadi sesuatu yang baru.
Produk Prestise : Bentuk sebuah kehormatan/wibawa yang didapatkan oleh
seseorang karena kemampuannya dalam memiliki berbagai
macam hal (terkait dengan kekayaan ataupun barang prestise)
yang kemudian membuatnya menjadi berbeda/istimewa bila
dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di lingkungan
sekitarnya.
Siklus Hidup Produk : siklus suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses
perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching),
peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal,
lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang
sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk
memiliki tingkat penerimaan/penjualan/distribusi yang luas dan
tersebar.


PENDAHULUAN


A. Rasional Dan Deskripsi Singkat

Modul strategi pengembangan produk baru dan proses pengembangan produk
baru ini membahas pokok materi cara perusahaan menemukan dan
mengembangkan ide produk baru, langkah-langkah dalam proses pengembangan
produk baru dan indikator keberhasilan usaha

B. Relevansi

Untuk memperlajari strategi pengembangan produk baru dan proses
pengembangan produk baru, tidak ada persyaratan khusus yang harus dimiliki
oleh peserta. Materi ini sangat relevan bagi calon guru untuk mengaplikasikan
bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Agribisnis Tanaman pangan dalam
kaitannya penanganan dan pengembangan produk baru.

C. Petunjuk Belajar

1. Modul strategi pengembangan produk baru dan proses pengembangan produk
baru untuk calon guru pada kuliah PPG dalam jabatan ini terdiri dari tiga
kegiatan belajar yaitu materi cara perusahaan menemukan dan
mengembangkan ide produk baru, langkah-langkah dalam proses pengembangan
produk baru dan indikator keberhasilan usaha
2. Mulailah belajar dengan kompetensi dasar yang pertama dan seterusnya
3. Apabila anda merasa belum berhasil dan atau hasil penilaian tes akhir masih
kurang dari 70, pelajari kembali materi yang merasa masih kurang.







KEGIATAN BELAJAR :

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU 

A. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Calon guru mampu menjelaskan cara-cara perusahaan menemukan dan
mengembangkan ide produk baru
2. Calon guru mampu menjelaskan langkah-langkah dalam proses pengembangan
produk baru
3. Calon guru mampu menjelaskan pengaturan pengembangan produk baru
4. Calon guru mampu menjelaskan strategi siklus hidup produk
5. Calon guru mampu menjelaskan strategi pemasaran berubah selama siklus
hidup produk
6. Calon guru mampu menjelaskan pertimbangan tambahan produk dan jasa
B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Menjelaskan cara-cara perusahaan menemukan dan mengembangkan ide
produk baru
2. menjelaskan Langkah-Langkah dalam Proses Pengembangan Produk Baru
3. Menjelaskan Mengatur Pengembangan Produk Baru
4. Menjelaskan Strategi Siklus Hidup Produk
5. Menjelaskan Strategi Pemasaran Berubah Selama Siklus Hidup Produk
6. Menjelaskan Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa
C. Pokok-Pokok Materi
1. Cara Perusahaan Menemukan dan Mengembangkan Ide Produk Baru
2. Langkah-Langkah dalam Proses Pengembangan Produk Baru
3. Indikator Keberhasilan Usaha
D. Uraian Materi
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus
menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secara
keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus
memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang
memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai
rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk
baru yang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk baru.

1. Cara Perusahaan Menemukan dan Mengembangkan Ide Produk Baru
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan
menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak
ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan
pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar
pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan
mengadakan survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan
pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi
kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru,
memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan
memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok
berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah
konsumen dan kemungkinan produk baru.

2. Langkah-Langkah dalam Proses Pengembangan Produk Baru
Ada beberapa tahapan dalam melakukan pengembangan produk baru yang
harus dilakukan sesuai dengan urutannya, tahapan tersebut antara lain:
a. Penciptaan ide.
b. Penyaringan ide. Pengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan
sendiri, ide yang lolos dari tahap penyaringan ini dilanjutkan ke tahap
c. Pengembangan konsep produk. Versi detail ide produk baru dinyatakan dalam
segi konsumen yang berarti.
d. Pengujian konsep. Konsep produk baru yang diuji dengan sekelompok
konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan
yang kuat dengan konsumen.
e. Pengembangan strategi pemasaran, dimana strategi pemasaran awal bagi
produk baru dikembangkan dari konsep produk.
f. Analisis bisnis. Tinjauan ulang penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk
baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan
perusahaan. Dengan hal yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melalui.
g. Pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama
tahap
h. Komersialisasi.
2.1. Mengatur Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru yang dipaparkan di atas,
menunjukkan aktivitas penting yang diperlukan untuk menemukan,
mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru. Namun, pengembangan
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati beberapa tahapan.
Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur
proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada
pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.
Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan merupakan
pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk
memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih
memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah
sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai
departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses
pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan
efektifitas.
Pengambangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis
daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan,
dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini,
perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan,
meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru.
2. 2. Strategi Siklus Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk
agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak
mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan
keuntungan yang cukup untuk menutup semua usaha dan resiko yang mereka
tempuh pada saat meluncurkan produk. Manajemen mengetahui bahwa masing-
masing produk akan mempunyai siklus hidup masing-masing, walaupun bentuk dan
rentang waktunya tidak diketahui di masa yang akan datang. Siklus hidup produk
(Product life cycle) merupakan perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk
selama masa hidupnya. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S yang
mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu pengembangan produk, pengenalan,
pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan (Budi, 2015).
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan
menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai
dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendah ketika produk
didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang
menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya,
tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil.
Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun.

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN 

Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan
apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Sumber: Budi (2015)
Gambar 1.1. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
2.3. Strategi Pemasaran Berubah Selama Siklus Hidup Produk
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih startegi peluncuran
yang konsisten dengan positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang
dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan
memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatlkan percobaan. Dalam
tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor potensial.
Selanjutnya perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan
mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas
produk, menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan dari
membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian
produk,dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus berinvestasi untuk
mendewasakan produk dan mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan
bauran pemasaran. Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan
konsumsi produk. Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa
karakteristik produk seperti kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru
dan menginspirasi lebih banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

pemasaran, perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan mengubah satu
atau lebih elemen bauran pemasaran.
Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telah memasuki tahap
penurunan, manajemen harus memutuskan apakah mereka akan mempertahankan
produk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaing akan keluar dari pasar,
memanen produk, mengurangi biaya, dan berusaha mempertahankan penjualan,
atau menyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lain atau melikuidasi produk
pada harga sisa.
2.4. Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa
Produsen harus mempertimbangkan dua masalah tambahan produk, yang
pertama adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab ini meliputi masalah
kebijakan publik dan peraturan yang melibatkan tindakan meraih atau membuang
produk, perlindungan hak paten, kualitas dan keamanan produk, dan jaminan
produk. Masalah kedua yaitu melibatkan tantangan khusus yang dihadapi produsen
produk dan jasa internasional. Pemasar internasional harus memutuskan berapa
banyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkan atau menyesuaikan penawaran
mereka bagi pasar dunia.

3. Indikator Keberhasilan Usaha

Berikut merupakan indikator-indikator keberhasilan dari suatu usaha menurut pakar:
Kemampuan menyesuaikan diri, produktifitas, kepuasan kerja, kemampuan
mendapatkan laba dan pencarian sumber daya (Steers, 1978).
Suranti (2006:46), berpendapat bahwa indikator keberhasilan usaha dapan dinilai
melalui 3 pendekatan yaitu :
a) Pendekatan pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus
dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau
keuntungan yang merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi.
b) Pendekatan sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar
individu dalam unit usaha dapat bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta
kondisi kerja yang kondusif.
c) Pendekatan konstituensi strategis menyatakan bahwa keberhasilan usaha
dinilai dari hubungan baik dengan mitra kerja yang menjadi pendukung
kelanjutan unit usaha. Kotler (1997:58) menyebut bahwa yang termasuk mitra
usaha/ pihak yang berkepentingan antara lain pelanggan, karyawan, dan
pemasok.
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif
dan tercapainya tujuan organisasi (Ina Primiana, 2009)
Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis (Algifari, 2003).
Apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik
dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan”
(Erliah, 2007).
Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003), dapat dilihat dari :
a) Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
b) Jumlah produksi
c) Jumlah pelanggan
d) Perluasan usaha
e) Perluasan daerah pemasaran
f) Perbaikan sarana fisik dan
g) Pendapatan usaha
Indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003), terdiri dari :
a) Modal
b) Pendapatan
c) Volume Penjualan
d) Output produksi
e) Tenaga Kerja
f) Konsep Keberhasilan Usaha

4. Definisi Keberhasilan Usaha

Menurut Suyanto (2010), keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh
berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap
pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran
keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti:
kinerja keuangan danimage perusahaan. Menurut Glancey dalam Sony Heru
Priyanto (2009), Wirausaha yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang
superior akan dapat meningkatkan performansi usaha seperti peningkatan profit dan
petumbuhan usaha.
Seperti yang dikemukakan oleh Suryana (2011), bahwa “Untuk menjadi
wirausaha yang sukses harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision) yang
jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

maupun uang”. Erliah (2007), mengatakan bahwa “Suatu usaha dikatakan berhasil
di dalam usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami
peningkatan baik dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau
pengelolaan”. Menurut Sony (2009), seseorang yang memiliki kewirausahaan tinggi
dan digabung dengan kemampuan manajerial yang memadai akan menyebabkan
dia sukses dalam usahanya.
Selain dari laba, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat
oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi (2005),
yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan
mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu
perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan
adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi
sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya.
Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh
manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk
menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha.
Menurut Ina (2009) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha adalah
permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan
organisasi”. Algifari (2003) mengatakan bahwa “Keberhasilan usaha dapat dilihat
dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara
teknis dan efisiensi secara ekonomis”. Moch. Kohar Mudzakar dalam Ressa (2011)
berpendapat bahwa, “Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang
menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya.” Henry
(2007) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah
keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila
mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.
Dwi (2003) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha didefinisikan sebagai
tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi”. Menurut Albert Wijaya dalam
Suryana (2011) yang mengemukakan bahwa “Faktor yang merupakan tujuan yang
kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah adalah
laba”. Dan keberhasilan usaha menurut Dwi (2003) keberhasilan usaha yaitu usaha
kecil berhasil karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti
perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga
memiliki energi yang melimpah serta dorongan dan kemampuan asertif.
Sehingga, dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah
keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya,dimana keberhasilan
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif,
mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif dan hal
tersebutterlihat dari usaha dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya yang
lebih baik dari periode sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada yang lainnya
yang sederajat atau sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang
dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara
ekonomis, target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik
usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau
pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha suatu industri
antara lain dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sumber : Tulus (2002)
Gambar 2.1 Skema faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha
Terlihat dari skema di atas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan usaha dapat diketahui dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yang diantarannya yaitu; kualitas sdm, penguasaan
organisasi, struktur organisasi, sistem manajemen, partisipasi, kultur/budaya bisnis,
kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat entrepreneurship.
Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor pemerintah dan non
pemerintah. Faktor pemerintah diantarannya; kebijakan ekonomi, birokrat, politik,
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
dan tingkat demokrasi. Faktor non pemerintah yaitu; sistem perekonomian, sosio-
kultur budaya masyarakat, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, kondisi
infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat, dan lingkungan global.
Menurut Suyatno (2010), berkaitan dengan faktor penentu keberhasilan
usaha industri kecil ini, hasil penelitiannya menemukan bahwa keberhasilan usaha
kecil ditandai oleh inovasi, perilaku mau mengambil resiko. Begitu juga hasil
penelitian Murphy dalam sumber yang sama menemukan bahwa keberhasilan usaha
kecil disumbangkan oleh kerja keras, dedikasi, dan komitmen terhadap pelayanan
dan kualitas. Berbagai faktor penentu keberhasilan usaha industri kecil hasil
identifikasi penelitian Luk tersebut pada dasarnya adalah cerminan dari kemampuan
usaha (pengetahuan, sikap dan keterampilan), pengalaman yang relevan, motivasi
kerja dan tingkat pendidikan seseorang pengusaha.
Sehingga dapat diketahui bahwa keberhasilan usaha dapat dipengaruhi oleh
kemampuan usaha yang tercermin diantarannya melalui pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dari pengusaha. Keberhasilan suatu usaha diidentikkan dengan laba
atau penambahan material yang dihasilkan oleh pengusaha, tetapi pada dasarnya
keberhasilan usaha tidak hanya dilihat dari hasil secara fisik tetapi keberhasilan
usaha dirasakan oleh pengusaha dapat berupa panggilan pribadi atau kepuasaan
batin.
Aliran adalah pemenuhan tujuan yang berasal dari dalam individu. Ini adalah
bagian dari inti pusat atau esensi di mana orang-orang memiliki rasa yang
mendalam siapa mereka, di mana mereka datang dari, dan di mana mereka akan
pergi. Ini menyediakan sumber energi yang sangat besar dan arah yang memberi
makna bagi kehidupan.
Characteristics of flow summary in Kauanui, King Sandra (2010) :
1. Tujuan jelas dan umpan balik (Clear goals and feedback)
2. Tantangan keterampilan (Challenge skill)
3. Hilangnya ego (Loss of ego)
4. Fokus konsentrasi (Focused concentration)
5. Rasa kontrol (Sense of control)
6. Waktu distorsi (Time distortion)
7. Pengalaman autotelic (Autotelic experience)
Aliran atau flow yang ada pada diri pengusaha memberikan pengaruh atas
proses kewirausahaan yang dilakukan terutama dalam hal sikap yang dilakukan
dalam mencapai keberhasilan usaha.

6. Dimensi Keberhasilan Usaha

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
Samir (2005) mengemukakan bahwa indikator dalam mengukur keberhasilan
usaha atau kinerja organisasi, yaitu sebagai berikut :
1. Produktivitas, yang diukur melalui perubahan output kepada perubahan di semua
faktor input (modal dan tenaga kerja).
2. Perubahan di tingkat kepegawaian (output, teknologi, cadangan modal,
mekanisme penyesuaian, dan pengaruh terhadap perubahan status).
3. Rasio finansial (mengurangi biaya pegawai dan meningkatkan nilai tambah
pegawai).
Keberhasilan usaha diidentikkan dengan perkembangan perusahaan. Istilah
itu diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan.
Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahan jumlah karyawan,
peningkatan modal, dan lain-lain.
Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Henry (2007),
adalah sebagai berikut :
1. Laba (Profitability)
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara
pendapatan dengan biaya.
2. Produktivitas dan Efisiensi
Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya produksi.
Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya
menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya
laba yang diperoleh.
3. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut
perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat
mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
4. Kompetensi dan Etika Usaha
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan
pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat
menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
5. Terbangunnya citra baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust
external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada
dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau
percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok,
pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi (2003), kriteria yang cukup
signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelanggan
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemsaran
6. Perbaikan sarana fisik dan
7. Pendapatan usaha
Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003) keberhasilan usaha
terdiri dari :
1. Modal
2. Pendapatan
3. Volume Penjualan
4. Output produksi
5. Tenaga Kerja
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai
dimensi keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini
menggunakanpendapat Dwi (2003) bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu
diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal,
Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran,
Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha.

E. Rangkuman
Cara perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dimulai
dengan penciptaan ide, mengadakan riset dan pengembangan resmi, atau dari
sumber eksternal, dengan mengadakan survei dan fokus serta mengalisis
pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan melacak penawaran pesaing dan
menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, akhirnya
menghasilkan ide produk baru yang memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Langkah-langkah dalam proses pengembangan produk baru terdiri dari
delapan proses secara berurutan dimulai dengan penciptaan ide, penyaringan ide,
pengembangan konsep produk, pengujian konsep, pengembangan strategi
pemasaran, analisis bisnis, melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan
akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan merupakan
pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk
memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih
memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah
sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai
departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses
pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan
efektifitas.
Siklus hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan dari penjualan
dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan produk tertentu mengikuti
kurva bentuk S yang mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu pengembangan
produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan
distributor potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk tetap memimpin
persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan
meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru,
mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun
keyakinan dan pembelian produk, dan menurunkan harga pada saat yang tepat
untuk menarik pembeli baru.
Produsen dalam memasarkan produk, harus mempertimbangkan tanggung
jawab sosial tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publik dan peraturan
yang melibatkan tindakan meraih atau membuang produk, perlindungan hak paten,
kualitas dan keamanan produk, dan jaminan produk.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARNA KABEL SEMUA TIPE SEPEDA MOTOR

untuk motor Honda seperti (CDI Vario, Soket CDI Beat, CDI Kharisma,CDI Grand, CDI Tiger) sebagai berikut: Hitam : ( + ) Kunci Kontak Merah : ( + ) Aki Hijau : ( – ) massa, berlaku untuk semua negatif Kuning : ( + ) Arus beban ke saklar lampu Putih : ( + ) Alternator pengisian ( + ) lampu dekat Abu-abu : ( + ) Flasher Biru : ( + ) Lampu jauh Oranye : ( + ) Sein kiri Biru Laut : ( + ) Sein kanan Hitam – Merah : ( + ) Spull CDI Coklat : ( + ) Lampu senja Hitam – Kuning : ( + ) Koil Hitam – Putih : ( + ) Kunci kontak Hijau – Kuning : ( + ) Lampu rem Biru – Kuning : ( + ) Pulser CDI Soket Dan Warna Kabel Motor Yamaha Untuk motor Yamah seperti (Scorpio, Vega Zr, Jupiter Z, Vega lama, Mio) sebagai berikut: Merah : ( + ) Arus positif dari aki Hitam : ( – ) Massa, berlaku untuk semua negatif Hijau : ( + ) Lampu depan dekat Kuning : ( + ) Lampu depan jauh Hijau : ( + ) Arus beban “penerangan dll” Coklat : ( + ) Sein kiri Hijau – Hitam : ( + ) Rem Putih – Me

animasi CVT

Continous Variable Transmision

Alat Ukur Jangka Sorong dan Mikrometer

Vernier caliper sering juga disebut sigmat atau jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang dapat dipakai untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan dan kedalaman celah. Vernier caliper ini dapat mengukur dengan tingkat akurasi sampai dengan 0,05 mm. Mikrometer sekrup disebut juga miikrometer ulir atau Micrometer Screw, karena pengukuran dilakukan dengan cara diputar, bukan dengan digeser. Biasanya, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda-benda kecil seperti kawat, kertas, kabel, dan lain-lain