Langsung ke konten utama

Cara Kerja CVT

Cara kerja CVT bisa menyesuaikan kondisi dengan putaran mesin agar memperoleh kinerja mesin yang seimbang antara output mesin dengan pemakaian bahan bakar yang ekonomis. Cara Kerja Matic FI Dengan sistemi CVT ini menjadi mudah dioperasikan pengendara karena tidak perlu lagi melakukan perpindahan percepatan atau posisi gigi, pengendara cukup dengan menyalakan mesin kemudian naikkan putaran mesin dengan memutar tuas gas dan sepeda motor dapat mulai berjalan. Untuk pengendara tidak perlu mengatur lagi posisi gigi percepatan yang tentunya dapat menyulitkan pengendara, hal yang perlu dilakukan adalah mengatur putaran mesin agar output mesin dapat sesuai dengan kebutuhan. Untuk menghentikan laju kendaraan cukup dengan menurunkan tuas gas maka putaran mesin ikut melambat dan jika diperlukan menarik handel rem agar kendaraan dapat berhenti, dan tidak perlu memindahkan tuas tranmisi atau menurunkan tranmisi atau posisi gigi pada kecepatan rendah. Untuk sistem matic perpindahan rasio tranmisi terjadi secara otomatis serta terus menerus seiring dengan kondisi menarik tuas gas oleh pengendaranya. Dapat mengurangi kemungkinan terjadi salah over gigi terutama untuk pengendara yang belum bisa dan belum berpengalaman. Pada sepeda motor yang memakai sistem CVT dapat memberikan kenyamanan untuk pengendara karena saat proses perpindahan rasio tranmisi berlangsung secara terus menerus bisa mengurangi efek terjadinya hentakan saat tenaga mesin di gas. Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic Konstruksi dasar pada sistem CVT yang berbasis pully variable yang bekerja secara mekanis yang terdiri dari beberapa komponen yaitu : Sabuk v-belt berbahan karet Pulley skunder ( driven pulley ) Pulley primer ( drive pulley ) Kontruksi CVT yang terdiri dari 2 buah pulley variable yang telah diposisikan pada jarak tertentu serta keduanya yang dihubungkan dengan v-belt , serta masing-masing pulley terdiri dari dua bagian yang berbentuk kerucut serta belakangnya dilekatkan satu dengan yang lainnya, pulley yang biasnya digunakan ialah pulley variable. Yang salah satu bagian pulley bisa bergeser mendekati atau menjauhi bagian pulley lainnya. Cara Kerja Matic Baru Hal itu disebabkan komponen pulley yang terdapat mekanisme centrifugal serta pegas yang diamana dapat mengatur pergeseran pada masing-masing bagian pulley secara kontinyu berdasarkan pada tinggi rendahnya putaran mesin. Sabuk yang berbentuk V terbuat dari bahan karet dipasang ditengah pulley fungsinya menghubungkan kedua pulley yang pada sisi sabuk bagian dalamnya bergigi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan grip atau kontak sabuk terhadap pulley. Pulley primer yang dihubungkan langsung pada mesin sepeda motor serta driven pulley sekunder yang dihubungkan pada roda belakang melalui perantara mekanisme penggerak yang berupa kopling centrifugal serta roda gigi reduksi, sabuk atau v-belt yang digunakan menghubungkan tenaga putar dari drive pulley pada drive pulley. Cara Kerja Matic NMAX Bagaimana cara kerja CVT yaitu sebagai berikut : Tenaga dari kerja mesin diteruskan oleh drive pulley –> V belt –> driven pulley –> unit kopling centrifugal –> roda belakang Pada Saat Putaran Mesin Rendah Atau Langsam Pada Saat putaran langsam dan stasioner gaya centrifugal terjadi disaat sepatu bergesek dari unit kopling centrifugal yang belum mampu mengalahkan tegangan pegas centrifugal, maka sepatu gesek kuran mampu memutar rumah kopling dan sehingga kopling centrifugal masih belum bekerja, tenaga pada putaran mesin yang telah diteruskan oleh tranmisi hanya diam pada unit kopling centrifugal dan sehingga sampai keroda serta sepeda motor tidak berjalan. Pada Saat Putaran Mesin Sedang Meninggi Atau Saat Berjalan Pada saat putaran mesin ditambah sekitar 3000 rpm, maka gaya centrifugal yang dapat terjadi pada sepatu bergesek cukup besar. Maka sepatu kopling dapat terlempar keluar serta menempel dengan rumah kopling, dan saat seperti ini kopling centrifugal meneruskan tenaga putaran mesin menuju keroda belakang dan sepeda motor mulai berjalan. Akibatnya gaya centrifugal yang diterima roller pemberat di pulley masih belum cukup untuk mengalahkan tegangan per atau pegas pada driven pulley. Pada saat seperti ini mengakibatkan driven pulley menjadi menyempit yang dapat menghasilkan diameter yang besar. Dikarenakan panjang sabuk tetap serta drive pulley dapat menyesuaikan agar berada pada posisi melebar, rasio tranmisi besar sehingga dapat menghasilkan perbandingan putaran ringan serta torsi yang besar. Pada Saat Mesin Diputaran Menengah Pada Saat putaran sedang mesin menaik sehingga kecepatan menengah dan gaya centrifugal diterima roller pemberat yang terdapat pada drive pulley lumayan besar sehingga roller dapat terlempar keluar dan menekan pulley geser dibagian drive pulley agar dapt bergerak kearah yang menyempit serta mendorong sabuk ke diameter drive pulley lebih besar. Panjang sabuk yang tetap sehingga sabuk pada bagian driven pulley berada posisi yang lebih mengecil, maka keadaan ini pastinya berakibat rasio tranmisi dapat mengecil mengakibatkan laju kecepatan sepeda motor bertambah. Pada Saat Putaran Mesin Saat Kecepatan Meninggi Pada saat mesin putaran meninggi mengakibatkan gaya centrifugal diterima roller pada drive pulley menjadi semakin kuat mengakibatkan roller terlempar kesisi terluar, serta semakin kuat menekan pulley dibagian drive pulley agar bergerak menuju kearah menyempit serta mendorong sabuk kebagian diameter drive pulley paling besar. Pada saat tarikan sabuk dibagian driven pulley agar semakin besar menekan pegas driven pulley supaya menggeser drive pulley menuju posisi yang paling lebar, keadaan ini akan membuat rasio tranmisi menjadi semakin kecil sehingga laju atau kecepatan sepeda motor menjadi semakin tinggi. Pada Saat Motor Membawa Beban Berat Atau Saat Jalan Menanjak Pada saat kondisi motor membawa beban yang berat dan berakselarasi dengan cepat dan berjalan menanjak maka yang dibutuhkan torsi yang besar supaya motor dapat terus melaju, kondisi yang seperti ini banyak ditemui pada kondisi motor sedang melaju dengan kecepatan rendah padahal saat ini butuh torsi yang besar. Maka biasanya pengendara berusaha terus meningkatkan torsi yang dihasilkan smesin dengan membuka katup lebar-lebar supaya putaran mesin naik serta menghasilkan torsi yang besar. Untuk CVT yang bekerja secara otomatis berdasarkan pada pengaturan putaran mesin, hal seperti ini pastinya dapat menjadi kendala yang normal saat putaran mesin dinaikkan tentunya rasio tranmisi dapat menurun sehingga hal tersebut justru dapat merepotkan karena torsi dihasilkan justru berkurang. Oleh karena itu agar mengatasi kesulitan tersebut CVT yang dilengkapi dengan suatu perangkat yang sering disebut sebagai kickdown mechanisme . serta konstruksi dari kickdown mechanism terletak dibagian driven pulley terdiri dari jalur yang dibuat untuk pulley geser da nok / torque cam ditanamkan pada pulley tetap. Pada saat roda belakang mendapatkan tahanan jalan yang cukup besar diakibatkan karena motor sedang membawa beban berat, dan berakselarasi cepat dan saat kondisi jalan yang menanjak akan terjadi tarikan kuat pada sabuk pada bagian driven pulley. kondisi tersebut dapat terjadi sebagai akibat perlawanan dari tahanan jalan dan tegangan sabuk pada saat putaran mesin sedang dinaikkan, pada alur pulley tersebut terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk dibagian driven pulley. Hal ini tersebut sebagai diakibatkan perlawanan diantara tahanan jalan serta tegangan pada sabuk saat putaran mesin sedang dinaikkan. Oleh karena itu diameter driven pulley menjadi tetap membesar serta drive pulley tetap pada diameter kecil. walaupun gaya centrifugal yang diterima oleh roller sangat tinggi disaat putaran mesin sedang dinaikkan dengan demikian kondisi posisi CVT akan dipaksa oleh rasio terbesar supaya memperoleh perbandingan putaran ringan serta torsi sangat besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARNA KABEL SEMUA TIPE SEPEDA MOTOR

untuk motor Honda seperti (CDI Vario, Soket CDI Beat, CDI Kharisma,CDI Grand, CDI Tiger) sebagai berikut: Hitam : ( + ) Kunci Kontak Merah : ( + ) Aki Hijau : ( – ) massa, berlaku untuk semua negatif Kuning : ( + ) Arus beban ke saklar lampu Putih : ( + ) Alternator pengisian ( + ) lampu dekat Abu-abu : ( + ) Flasher Biru : ( + ) Lampu jauh Oranye : ( + ) Sein kiri Biru Laut : ( + ) Sein kanan Hitam – Merah : ( + ) Spull CDI Coklat : ( + ) Lampu senja Hitam – Kuning : ( + ) Koil Hitam – Putih : ( + ) Kunci kontak Hijau – Kuning : ( + ) Lampu rem Biru – Kuning : ( + ) Pulser CDI Soket Dan Warna Kabel Motor Yamaha Untuk motor Yamah seperti (Scorpio, Vega Zr, Jupiter Z, Vega lama, Mio) sebagai berikut: Merah : ( + ) Arus positif dari aki Hitam : ( – ) Massa, berlaku untuk semua negatif Hijau : ( + ) Lampu depan dekat Kuning : ( + ) Lampu depan jauh Hijau : ( + ) Arus beban “penerangan dll” Coklat : ( + ) Sein kiri Hijau – Hitam : ( + ) Rem Putih – Me

animasi CVT

Continous Variable Transmision

Alat Ukur Jangka Sorong dan Mikrometer

Vernier caliper sering juga disebut sigmat atau jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang dapat dipakai untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan dan kedalaman celah. Vernier caliper ini dapat mengukur dengan tingkat akurasi sampai dengan 0,05 mm. Mikrometer sekrup disebut juga miikrometer ulir atau Micrometer Screw, karena pengukuran dilakukan dengan cara diputar, bukan dengan digeser. Biasanya, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda-benda kecil seperti kawat, kertas, kabel, dan lain-lain